Minggu, 21 Desember 2008

Seloroh


Toilet Unik Bersih

Suatu siang Sabtu (20/12), kami, saya dan beberapa teman, hadir dalam satu sosialisasi mengenai ekonomi yang diadakan BPS Kepulauan Riau. Tapi bukan acara di lantai 6 Hotel Plaza Bintan itu yang saya sampaikan. Ada cerita lain.
Usai mendengarkan paparan dan seabrek wawancara mirip basa-basi, kami pilih menyeduh kopi bermerk panitia. Beberapa memilih tea. Usai itu, satu dari kami menemukan satu lokasi untuk menunggangkannya ke bibir.
"Toilet". Awalnya saya menerka pintu yang disibak teman saya itu adalah pintu keluar dari ruang hotel. Dari pintu itu lantas ada pintu lagi yang mungkin benar-benar toilet. "Ya sudahlah. Aman. Tidak akan tercemar segelas kopi yang saya akan saya nikmati. Tidak bercampur pula nikotin dengan polusi air seni.
Saya menyusul. O, rupanya perkiraan saya salah. Pengelola hotel tidak berbohong. Pintu itu ternyata betul menuju toilet. Beberapa toilet khusus pria (kencing sambil berdiri) teronggok melekat dinding.
Tapi, anehnya saya (mungkin kawan-kawan) ketika itu merasa tidak seperti berada di toilet. Toilet itu unik. Berada di ruang terbuka tepatnya di balkon lantai 6. Cukup aman dari mata-mata mengamati.
Rasa jijik tak ada. Kopi, rokok, dihirup hisap lega. Bersih, itu yang menjadi kata kunci. Saya kemudian berpendapat begini: "Dimana pun kita, asalkan bersih akan baik-baik saja. Begitu juga kita. Biar "lingkungan" kotor, jika kita menjaga bersih, mudah-mudahan akan tetap pula terjaga." (mudah-mudahan pembaca menyetujui).
Demikianlah, entah berapa lama kami bercengkrama riang tertawa di toilet tadi. Sampai-sampai beberapa kawan tidak ingin ketinggalan menikmati kencing di toilet unik bersih. Tak peduli yang lain bercengkrama, atau sembari memegang gelas kopi seperti kawan saya di atas tuh...



Tidak ada komentar: